Reka cipta dan estetika tenun motif adu mancung masyarakat adat baduy luar di kabupaten lebak provinsi banten

Suku Baduy Luar memiliki kegiatan mata pencaharian menenun yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka dari Suku Baduy Dalam. Suku Baduy Luar kemudian mengembangkan tenunnya menjadi artefak budaya yang memiliki nilai simbolis, seperti tenun motif Adu Mancung. Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini bertujuan untuk menganalisis reka cipta dan estetika tenun motif Adu Mancung, serta upaya pelestarian tenun motif Adu Mancung secara akademis. Selain itu, penelitian ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan menenun dari bahan yang digunakan dan keterampilan serta aturan menenun yang dianut oleh masyarakat Baduy. Tenun motif Adu Mancung telah menjadi artefak budaya Suku Baduy Luar setelah melalui berbagai perkembangan berdasarkan kebutuhan sehari-hari. Suku Baduy Luar mengadaptasi teknik songket dalam pembuatan motif pada kain tenun Adu Mancung yang memiliki nilai sakral diperuntukan bagi laki-laki Baduy Luar dan digunakan pada saat acara adat dan budaya Suku Baduy Luar. Keistimewaan tenun motif Adu Mancung adalah digunakan dalam kegiatan keagamaan karena mengandung makna filosofis suku Baduy Luar, yang menganut sistem perkawinan monogami, dan kerukunan keluarga baru pasangan Baduy Luar yang menikah.