Komunikasi Persuasif Orang Tua Di Era Digital Dalam Pengembangan Karakter Anak Pada Kanal Youtube “Nussa Dan Rara” Di Kabupaten Bandung

Animasi Nussa dan Rara ini adalah salah satu animasi favorit anak-anak yang menceritakan tentang keseharian anak-anak dan konflik yang terjadi antara adik kakak. Konflik-konflik kecil yang dimunculkan di dalam animasi ini pada umumnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan subfokus Claim, Warrant, Data yang dimiliki, dan Hambatan Komunikasi. Dengan tujuan untuk mengetahui Claim, Warrant, Data yang dimiliki, dan Hambatan Komunikasi Orang Tua di Era Digital dalam Pengembangan Karakter Anak Pada Kanal Youtube “Nussa dan Rara” Di Kabupaten Bandung. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara, dokumentasi, tinjauan Pustaka dan internet searching. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang dengan lima orang informan kunci, satu orang sebagai informan pendukung. Dan menggunakan teknik Snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi persuasif orang tua yang telah dilakukan yaitu menggunakan bahasa yang sederhana seperti dalam episode“Makan jangan asal makan”. Dengan melalui konten animasi “Nussa dan Rara” orang tua melakukan strategi mengajak atau membujuk anak untuk meniru perilaku dalam konten tersebut. Pada setiap episode animasi “Nussa dan Rara” selalu menyelipkan kalimat secara tidak langsung untuk anak menerapkan perilaku yang telah ditayangkan, Adapun hambatan dalam komunikasi persuasif yaitu orang tua harus bisa mengontrol emosi terhadap anak dan pengaruh lingkungan. Kesimpulan dari penelitian, proses komunkasi persuasif yang dilakukan orang tua melalui animasi “Nussa dan Rara” telah menjadi media pembelajaran dengan tujuan meningkatkan komunikasi persuasif antara orang tua dan anak melalui visualisasi karakter animasi “Nussa dan Rara” dapat mempresentasikan kartun Islami atau kegiatan keseharian umat muslim. Maka dari itu, orang tua perlu menekankan pentingnya sopan santun dan menghargai orang lain, baik secara tatap muka maupun daring.