Perancangan Persuasi Melindungi Anak-Anak Dari Incaran Pedofil Melalui Media Sosial

Terdapat banyak korban pemerkosaan, pencabulan, dan pedofilia yang menimpa anak-anak di bawah umur. Pada tahun 2021 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjelaskan awal bulan Januari sampai bulan Maret kasus kekerasan seksual tercatat 426 dari total 1.008 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pada serangkaian kasus yang membahayakan anak-anak ini salah satunya yang ingin dilakukan penelitian, ialah kasus pedofilia dan kemudian membahas tentang cara-cara preventif untuk mencegah anak-anak yang menjadi incaran pedofil. Dalam banyak kasus pedofilia berujung pada kekerasan dan pelecehan yang terjadi kepada anak-anak, hal ini menyebabkan traumatis yang berkepanjangan terhadap sang korban, sedangkan pelaku akan merasakan perasaan puas. Oleh karena itu perancangan persuasi ini dilakukan untuk mengingatkan bahayanya pedofil melalui media sosial, serta tindakan-tindakan persuasi dilakukan agar orang tua lebih waspada terhadap ancaman pedofil yang mengancam anaknya serta mengetahui cara-cara preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah hal traumatik terjadi agar orang tua lebih waspada akan ancaman pedofilia terhadap anak-anak. Hasil perancangan dibuatlah beberapa media dengan menggunakan metode AISAS. Metode ini sebagai strategi kreatif yang digunakan perancangan agar persuasi kampanye sosial ini berjalan efisien.