Realitas Komunikasi Penikmat Minuman Tradisional Moke

Penelitian ini bertujuan sebagai suatu bentuk upaya pelestarian dan pengenalan minuman tradisional khas kupang yang diperkenalkan di Kota Bandung. Pada Metode Penelitian ini, menggunakan pendekatan Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi model Alfred Shutz. Pada fenomenologi Shutz terdapat dua buah makna realitas komunikasi dan tanggapan masyarakat. Sebuah landasan yang dipergunakan oleh peneliti, menggunakan metode ini berdasarkan pemikiran bahwa sebuah minuman tradisional yang di pekernalkan oleh perantau dari kupang ke Kota Bandung. Pengamatan dengan observasi dan menggunakan studi pustaka dari dengan referensi buku, internet searching serta jurnal karya ilmiah dan wawancara. Lalu di lakukan juga sebuah uji keabsahan data yang di perlukan sebagai pelaksanaan teknik pemeriksaan yang mendasari kriteria tertentu dengan menggunakan bahan referensi dari peneliti terdahulu yang meneliti sebuah kelestarian kebudayaan. selanjutnya mendiskusikan penelitian ini bersama teman sejawat untuk bertukar pikiran membahas tentang pelestarian kebudayaan. Fenomena komunikasi antarbudaya perantau Kupang dngan warga Dago di kota Bandung telah membentuk konstruki makna dan tanggapan secara subyektif dan obyektif tentang budaya minum Moke yang terjaga sejak dahulu kala dalam konteks pelestarian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa realitas sosial dan tanggapan warga Dago terhadap Moke mendapat kesan yang baik. Salah satu cara dalam melakukan pengenalan untuk sebuah upaya dalam wujud melestarikan sebuah adat budaya, makna Moke sebagai lambang tali persaudaraan bagi Perantau Kupang. Pelaksanaan penelitian berharap dapat manfaat besar bagi keilmuan komunikasi yang mengkaji tentang pelestarian kebudayaan. penelitiaan ini menyumbangkan sebuah keilmuan yang bermanfaat untuk mengembangkan pemahaman dengan sebuah studi yang berhubungan terkait tentang pelestarian dan pengenalan suatu budaya yang ada dan beragam.