Representasi Perjuangan Anak Korban Kekerasan Seksual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi perjuangan anak korban kekerasan seksual dalam film Hope. Untuk menjelaskannya, maka fokus masalah penelitian ini dibagi kedalam beberapa sub masalah mikro yaitu tanda denotatif, tanda konotatif dan mitos/ideology dalam film Hope.Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain analisis semiotika Roland Barthes untuk mengetahui makna denotative, konotatif, dan mitos yang terdapat dalam film tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, studi penelitian terdahulu, studi dokumentasi, internet searching dan wawancara. Objek yang dianalisis merupakan sequence yang terdapat dalam film Hope dengan mengambil enak sequence.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga makna sesuai dengan semiotika Roland Barthes. Makna denotatif yaitu proses pemulihan trauma dengan bantuan psikiater dimulai, Sowon perlahan menceritakan apa yang dirasakannya. Makna konotatif yaitu dari yang awalnya Sowon sulit berbicara ketika proses ini dia menjadi dapat berbicara perlahan dan menceritakan kejadian maupun perasaan yang dia rasakan. Makna mitos yaitu korban kekerasaan seksual mengalami dampak psikis dan fisik, oleh karena itu membutuhkan ahlinya untuk proses pemulihannya.Kesimpulan yang dihasilkan bahwa perjuangan anak korban kekerasan seksual dalam menghadapi trauma nya membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitarnya khususnya orangtua dan juga psikiater untuk pemulihan, karena dampak yang dialami oleh korban melingkupi ke segala aspek kehidupannya.Saran bagi para sineas dapat menjadi contoh yang baik dalam membuat film yang beredukasi mengenai korban kekerasan seksual.