Efektivitas Program Kendaraan Konseling Silih Asih (Kekasih Juara) Di Dinas Kesehatan Kota Bandung

Kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung rata-rata pada usia remaja dan dewasa karena mengalami stres dan depresi yang disebabkan oleh berbagai masalah salahsatunya masalah percintaan. Masalah tersebut berdampak pada kesehatan mental. Pemerintah berupaya mencari solusi atas permasalahan tersebut dengan membuat program. Program ini diperuntukan bagi masyarakat yang mempunyai masalah dan membutuhkan solusi atau tempat untuk sekadar bercerita kepada pemerintah tentang masalah yang sedang mereka hadapi. Program tersebut diberi nama KEKASIH JUARA. Penelitian ini mengacu pada teori efektivitas menurut sedarmayanti, dimana faktor keberhasilan suatu program dapat ditentukan oleh input, proses produksi, hasil (output) dan produktivitas.
Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dan studi lapangan yakni observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan untuk aparatur Dinas Kesehatan Kota Bandung dan masyarakat yang pernah melakukan konseling menggunakan purposive. Uji keabsahan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas Program KEKASIH JUARA di Dinas Kesehatan Kota Bandung kurang efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari masih adanya beberapa permasalahan mendasar yang dihadapi oleh aparatur Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam pelaksanaan program. Permasalahan tersebut diantaranya terbatasnya jumlah fasilitas, jam operasional, sumber anggaran dan proses sosialisasi pada Program KEKASIH JUARA yang menyebabkan proses pelaksanaan program di lapangan menjadi terhambat.