Perancangan Sekolah Dasar Luar Biasa Tipe B

Di Indonesia masih banyak bangunan dan fasilitas umum yang tidak ramah bagi penyandang disabilitas. Penelitian mengenai Kendala Mewujudkan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas menunjukkan bahwa tiga tahun setelah disahkannya Undang Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disibalitas, Indonesia masih belum berhasil melaksanakan pembangunan yang inklusif penyandang disabilitas (Hastuti dkk, 2020). Fasilitas untuk difabel yang biasa dijumpai umumnya merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pengguna kursi roda dan penyandang buta. Sangat jarang fasilitas yang disediakan ditujukan untuk penyandang tuli. Sama seperti pengguna kursi roda dan penyandang buta, penyandang tuli pun membutuhkan fasilitas tertentu untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi dan mencegah terjadi hal tidak diinginkan yang dapat menimpa teman-teman tuli. Untuk memfasilitasi penyandang tuli dalam perancangan arsitektur, Hansel Baumen Architect bersama dengan ASL Deaf Studies Department dari Gallaudet University membuat buku DeafSpace Guidelines yang mana merupakan guidelines arsitektur untuk penyandanag tuli. Prinsip-prinsip DeafSpace ini akan dikolaborasikan dengan prinsip-prinsip komunikasi visual pada Perancangan Sekolah Dasar Luar Biasa Tipe B ini sehingga dapat menciptakan sekolah luar biasa yang dapat memfasilitasi penyandang tuli.