Aktivitas Komunikasi Cancel Culture Pada Gofar Hilman Oleh Pengguna Media Sosial Twitter

Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas komunikasi pengguna media sosial Twitter yang terlibat dalam fenomena cancel culture pada Gofar Hilman seorang public figure yang dituduh melakukan pelecehan seksual yang menghasilkan artefak budaya dari keempat level analisis media siber.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi etnografi virtual. Proses pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, penelusuran data online, wawancara mendalam, dokumentasi serta observasi partisipan. Teknik analisis data menggunakan model Huberman dan Miles.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas komunikasi cancel culture pada Gofar Hilman di level ruang media terdapat retweet dan like sebagai artefak budaya; pada level dokumen media terdapat cuitan entitas Twitter yang terlibat cancelling pada Gofar Hilman; fitur quote tweets dan hashtag dari objek media; serta gerakan entitas Twitter yang melakukan cancelling di dunia virtual dan kehidupan nyatanya sebagai artefak budaya dari level pengalaman. Kesimpulan aktivitas komunikasi cancel culture pada Gofar Hilman merupakan hasil konstruksi dari artefak budaya yang diciptakan oleh akun @pergijauh dan entitas Twitter di dalam dunia virtual. Saran kepada masyarakat terutama pengguna media sosial Twitter agar tidak terburu-buru dalam mencerna informasi yang belum tentu validitasnya. Terutama dalam fenomena cancel culture, dimana proses ‘penghukuman’ difokuskan pada konteks permasalahan, bukan pada hal-hal yang tidak berkaitan, seperti keluarga, agama, ras, dan lain sebagainya.