Analisis Proses Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Penyandang Autis Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan secara mendalam mengenai Proses Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Penyandang Autis Dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SLB-D YPAC Bandung. Subfokus untuk menjawab permasalahan tersebut menggunakan model lima tahap DeVito ditinjau dari interaksi awal, keakraban, keterlibatan, dan perusakan (solution). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan peneliti terdiri dari lima informan kunci dan dua informan pendukung melalui Teknik snowball. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi non partisipan, serta dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi awal siswa autis bergantung pada kondisi internal siswa pada saat itu. Guru ajar SLB-D YPAC Bandung menggunakan metode observasi untuk menjalin keakraban. Keterlibatan siswa autis dalam kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh intervensi juga kreatifitas guru ajar dalam membimbing dan mengarahkan siswa. Perusakan (solution) hubungan antara guru dengan siswa autis terjadi karena adanya konflik, penyelesaiannya dengan memberikan waktu ketenangan untuk siswanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa penyandang autis memiliki kesulitan dalam menjalin interaksi yang berupa kontak mata, ekspresi, gerak-gerik, mental dan sosial karena terkesan menyendiri dan menjauhi lingkungan sehingga dalam proses pembelajaran terganggu. Dalam kegiatan proses belajar mengajar kepada anak autis dibutuhkan komunikasi verbal dan nonverbal serta hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa autis. Saran untuk SLB-D YPAC Bandung sebelum memasuki sekolah sebaiknya dilakukan terapi untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar, untuk masyarakat diharapkan untuk tidak lagi memandang siswa autis sebagai hal yang negatif, dan untuk peneliti selanjutnya selalu fokus apa yang akan diteliti