Pengelolaan Kesan Anggota Komunitas Punk Dalam Komunikasi Sosial

Komunitas punk mempunyai pandangan negative dari sisi masyarakat tampilannya yang cenderung menyeramkan sering dikaitkan dengan sikap anarkis dan brutal, mengakibatkan pandangan buruk dimasyarakat yang beranggapan anak punk adalah perusak dan pembuat kekacauan. Sering berkumpul tengah malam sehingga menimbulkan kesan yang buruk di masyarakat bahwa Komunitas punk adalah peminum minuman keras, pemakai narkoba, dan bertindak kriminal. Namun dalam hal ini punk memiliki latar belakang hidup yang berbeda-beda ada yang sebagai pelajar, Mahasiswa, ataupun musisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku seorang anggota komunitas punk dalam komunikasi sosial ( Studi dramaturgi pada interaksi sosial anak punk di kota Bandung ). Untuk menjawab pertanyaan diatas, maka diangkat sub fokus- sub fokus untuk medukung fokus penelitian yaitu perilaku anggota komunitas punk dalam berinteraksi sosial di lingkungan masyarakat. Pendekatan penelitian ini adalah kualitaitf dengan studi dramaturgi, subjek penelitiannya adalah seorang anggota komunitas punk. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, untuk informan penelitian berjumlah 3 orang dengan 1 informan kunci dan 2 informan pendukung. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan penelurusan data online. Hasil penelitian ini menunjukan panggung depan diperankan dengan baik mereka berperan layaknya aktor dalam suatu pertunjukan drama panggung. Pada panggung belakang Anggota komunitas punk benar benar memainkan yang utuh tanpa rekayasa. Sehingga pada perilaku mereka saat berada di panggung depan dan panggung belakang memiliki suatu peran yang sangat berbeda, mereka mendramatrugi dalam kehidupannya. Penulis menggunakan teori pengelolaan kesan dari erving goffman dengan pendekatan dramaturgis hasil dari penelitian ini yaitu, mereka mempunyai peran berbeda ketika berada di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan komunitas punk. Anak punk melakukan dramaturgi dalam proses kehidupannya. Seperti cara bicara, body language, dan penampilan