Komunikasi Instruksional Guru Kepada Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB BC-YPLAB Wartawan Bandung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi instruksional guru kepada anak berkebutuhan khusus dalam pembelajaran pencak silat di SLB BC-YPLAB Wartawan Bandung. Untuk menjawab mesalah diatas, maka peneliti mengangkat sub masalah mikro yaitu, metode komunikasi, teknik komunikasi, dan taktik komunikasi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif Deskriptif, subjek penelitian ini berjumlah 2 (dua) orang, yang diperoleh melalui teknik purposive sampling dan informan pendukung 2 (dua) orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, referensi buku, studi terdahulu dan internet searching. Hasil wawancara yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini, 1) Metode komunikasi guru melalui proses interaksi sosial, interaksi edukasi dan komunikasi langsung antara guru dan anak. 2) Teknik komunikasi guru pada saat pembelajaran pencak silat menggunakan bahasa isyarat angkat, gesture tubuh dan media musik. 3) Taktik komunikasi guru pada saat pembelarajan seni pencak silat dengan cara guru dan anak memiliki kontak batin dan guru memposisikan sebagai sahabat agar anak lebih merasa di perhatikan. Kesimpulan penelitian adalah Komunikasi instruksional guru kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), guru menggunakan metode interaksi sosial dan interaksi edukasi, dibantu dengan penggunakaan bahasa isyarat, gesture tubuh dan media musik saat pembalajaran berlangsung. Guru memposisikan sebagai sahabat, dan guru memiliki kontak batin dengan anak saat pembelajaran pencak silat. Saran yang diajkukan adalah dalam melakukan proses pembelajaran guru diharapkan dapat menyampaikan materi gerakan-gerakan dengan jelas agar anak-anak mudah mengikuti gerakan jurus baru yang diberikan oleh guru.