Dewiyanti, Dhini (2009) Kampung Kota Sebentuk Pola Keberlanjutan Berwawasan Kearifan Lokal yang Mulai Kehilangan Jati Diri. In: Prosiding pada Seminar Nasional Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Kearifan Lokal dan Perkembangan Teknologi SNUBL 2009. Universitas Budi Luhur, Jakarta. ISBN 978-978-3863078
|
Text
15. Kampung Kota Sebentuk Pola Keberlanjutan Berwawasan Kearifan Lokal yang Mulai Kehilangan Jati Diri.pdf - Published Version Download (893kB) | Preview |
Abstract
Kampung, dalam hal ini kampung kota, adalah struktur permukiman yang secara khas tumbuh dan membentuk kantong-kantong permukiman di perkotaan, terutama di kota-kota besar. Kepadatannya tinggi dan secara fisik rumah-rumah yang ada berlokasi saling berdekatan bahkan berdempetan dan beberapa di antaranya terbuat dari material semi permanen. Secara sosial hubungan antar warga sangat dekat.Walaupun menurut standar kebutuhan fisik dan ukuran kenyamanan secara nyata dapat dikatakan tidak memenuhi syarat, pada kenyataannya tinggal di kampung kota merupakan pilihan yang akhirnya mengharuskan penghuninya melakukan penyesuaian-penyesuaian di luar standard yang ada, sehingga akhirnya memenuhi kriteria nyaman dihuni bagi masyarakat itu sendiri. Kampung kota dalam beberapa penelitian tentang kota, dianggap sebagai ciri asli sebuah kota (indigenous). Di sisi lain, kota secara keseluruhan juga mengalami perubahan dan perkembangan karena tuntutan perubahan fungsi fisik maupun tuntutan yang sifatnya ekonomis. Oleh karena mempunyai kekuatan ekonomis tadi, perkembangan kota juga menyebabkan fungsi-fungsi lain yang kurang memberikan konstribusi secara ekonomi menjadi terpinggirkan. Seringkali demi pembangunan fungsi-fungsi tersebut, kampung-kampung padat digusur, penghuninya diberi ganti rugi, lalu persoalan dianggap selesai. Padahal, jika ditilik secara dalam, kampung kota merupakan contoh arsitektur berkelanjutan yang baik, yang perlahan mulai ditinggalkan ciri khasnya, di dalamnya terkandung terkandung sejumlah pengalaman dan pengetahuan yang terkristalisasi menjadi nilai-nilai kearifan. Sekalipun mungkin wujud fisiknya terlihat sederhana dan “kampungan” bagi sebagian orang, tetapi diperlukan kearifan dalam memahami nilai-nilai pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Melalui pendekatan wawasan fisik yang menyangkut obyek, kualitas ruang, hubungan antar ruang; wawasan administratif, yang menyangkut aturan - aturan formal dan aturan – aturan informal; serta wawasan perilaku, yang menyangkut karakteristik pengguna (apakah itu personal maupun kelompok), aktifitas, hubungan antara pengguna dan respon pengguna terhadap lingkungan, didapatkan pola-pola keberlanjutan yang terkandung dalam kampung kota. Melalui pola-pola keberlanjutan yang tergali, diharapkan dapat memberi gambaran bagi pihak-pihak terkait dalam merencanakan pembangunan yang sejatinya ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat, tanpa merusak alam, dan dapat bertahan dalam menghadapi perubahan jaman, pada generasi yang akan datang.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kampung Kota, Karakteristik, Konsep Sustainability, Pembangunan Berkelanjutan, Arsitektur berkelanjutan. |
Subjects: | 700_THE ARTS; FINE & DECORATIVE ARTS > 720_Architecture. N Fine Arts > NA Architecture |
Depositing User: | Mia Hayati Kosasih |
Date Deposited: | 02 Sep 2022 03:02 |
Last Modified: | 02 Sep 2022 03:02 |
URI: | http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/6482 |
Actions (login required)
View Item |