Failasuf, Muhammad Amin (2021) Pengering Hybrid (Kolektor Surya – Elemen Pemanas Listrik) Simplisia Temulawak Tipe Rak Dengan Sistem Kendali Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler. Other thesis, Universitas Komputer Indonesia.
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Cover.pdf - Published Version
Download (104kB) | Preview
UNIKOM_MUhammad Amin Failasuf_Lembar Pengesahan.jpg - Published Version
Download (225kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_PersetujuanPublikasi.pdf - Published Version
Download (219kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Surat Tidak Plagiat.jpg - Published Version
Download (277kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Daftar isi.pdf - Published Version
Download (74kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_BAB I.pdf - Published Version
Download (584kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_BAB II.pdf - Published Version
Download (696kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (60kB) | Request a copy
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (605kB) | Request a copy
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_BAB V.pdf - Published Version
Download (68kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (84kB) | Preview
UNIKOM_Muhammad Amin Failasuf_Kontak Penulis.pdf - Published Version
Download (101kB) | Preview
Abstract
Di Indonesia, pada umumnya petani temulawak melakukan pengeringan dengan cara konvesional, yaitu dengan pengeringan memanfaatkan sinar matahari langsung, dimana cara ini membutuhkan waktu lebih dari 1 hari dan kadar air pada pengeringan temulawak konvensional tidak cukup memadai sehingga sulit untuk mencapai kadar air standar dan membuat hasil secara fisik visual tidak begitu baik. Untuk menghasilkan simplisia temulawak yang memenuhi kadar air standar dibuatlah alat pengering yang mampu menghasilkan pengeringan dengan performa yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan konvensional. Simplisia temulawak membutuhkan suhu pengering 50-60 °C , maka dari itu alat yang dibangun akan memanfaatkan sebuah mikrokontroler dengan program kendali logika fuzzy yang terintegrasi dengan sensor dan aktuator untuk mengatur suhu di dalam ruang pengering dengan stabil. Pada penelitian ini kendali logika fuzzy menggunakan 4 fungsi keanggotaan yang mampu mengatur suhu di ruang pengering selama proses pengeringan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setpoint 4 menit. Alat pengering yang dibuat mampu mengeringkan simplisia temulawak sampai kadar air standar yaitu 9.9% dengan waktu yang dibutuhkan 420 menit, sedangkan pengeringan konvesional yang memerlukan waktu 2 hari dengan total waktu 600 menit. Simplisia temulawak yang dihasilkan dari pengeringan menggunakan alat yang dibuat lebih baik daripada pengeringan konvensional dengan ciri perbedaan warna simplisia temulawak jingga kekuningan dan masih memiliki aroma khas temulawak.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | petani temulawak, konvesional, mikrokontroler |
| Subjects: | 600 TECHNOLOGY > Engineering & Allied Operations T Technology > T Technology (General) |
| Divisions: | S1 Skripsi > Teknik Elektro |
| Depositing User: | Mrs. Calis Maryani |
| Date Deposited: | 27 May 2022 06:55 |
| Last Modified: | 27 May 2022 06:55 |
| URI: | http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5393 |
