Pembangunan Aplikasi M-Delivery Di Pt Pos Indonesia (Persero) Wilayah Bandung Berbasis Android

melakukan update status pengiriman masih secara manual. Setelah kurir selesai mengirimkan kiriman ke tujuan dan sudah mencatat status pengiriman, maka kurir kembali lagi ke kantor untuk menyerahkan catatan status pengiriman tersebut untuk dimasukkan ke dalam database oleh kepala bagian kurir. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT Pos Indonesia (Persero) kerugian dari tidak adanya bukti berupa posisi GPS barang sebesar 60% dapat menimbulkan ketidakpercayaan konsumen terhadap PT Pos Indonesia (Persero). Kerugian berikutnya dari borosnya bahan bakar kendaraan kurir sebesar 60% yang harus kembali lagi ke kantor untuk menyerahkan laporan pengiriman yang sudah dicatat di telepon genggam kurir. Kerugian terakhir tidak adanya bukti berupa foto dan tanda tangan digital konsumen sebesar 60% menimbulkan kecurigaan pegawai PT Pos Indonesia (Persero) terhadap kurir yang tidak dapat menguatkan bahwa kiriman sudah diterima oleh konsumen. Pada uraian di atas maka dibutuhkan sebuah aplikasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sebuah aplikasi berbasis android dimana aplikasi ini dapat menghasilkan koordinat barang ketika kiriman diterima atau tidak diterima, foto konsumen beserta kirimannya, cetak laporan pengiriman, dan tanda tangan digital konsumen.