Perancangan Interior Fasilitas Wisata Edukasi Mitigasi Bencana Banjir Di Jakarta

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, merupakan salah satu wilayah yang cukup rentan terhadap bahaya bencana alam, khususnya bencana Banjir. Hal ini karena berawal dari zaman Pemerintahan Hindia Belanda ingin merancang Kota Kecil di muara Sungai Ciliwung (dulu Batavia, sekarang Jakarta) yang sering terjadi kebanjiran ini dirubah menjadi seperti kota Amsterdam di Belanda ini dibangun dengan dikelilingi parit-parit, tembok, kota, serta dengan kanal. Dengan kanal ini bisa dimengatasi banjir, Namun demikian sistem kanal yang telah dibuat tidak mampu mengatasi Banjir Bandang Besar yang melanda Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1932-1933. (Harsoyo, 2013, hlm 38) Geologi Kota Jakarta ini merupakan cekungan banjir di Pulau Jawa. Sementara, Kawasan Utara Jakarta (Ancol dan Teluk Jakarta) mengalami pengangkatan karena proses tektonik, Karena air dari 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta ini tidak mampu mengalir lancar ke laut sehingga terjebak di Cekungan Jakarta. Cekungan Jakarta ini terbentuk dari tanah sedimen muda sangat tebal yang belum terkontrol, sehingga secara geologis tanah di Jakarta mengalami penurunan yang amat besar secara alami dan diperparah dengan banyaknya masyarakat yang mengambil air tanah secara berlebihan. (Harsoyo, 2013, hlm 38)