Pembangunan Aplikasi Komunikasi Untuk Penyandang Tunarungu

Tunarungu adalah suatu kondisi atau keadaan dari seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan indera pendengaran sehingga tidak mampu menangkap rangsangan berupa bunyi, suara atau rangsangan lain melalui pendengaran. Penyandang tunarungu kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat umum/teman dengar. Begitupun masyarakat umum/teman dengar, biasanya menggunakan suara dalam berkomunikasi namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat, itu karena masyarakat umum kurang mengenal dengan bahasa isyarat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi komunikasi untuk penyandang tunarungu yang dapat memudahkan penyandang tunarungu dalam berkomunikasi dengan masyarakat umum/teman dengar maupun sebaliknya. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java dan Python, OpenCV, Tensorflow dan Google Speech To Text API. Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan berupa metode waterfall. Berdasarkan hasil pengujian alpha menggunakan metode black-box, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun telah memenuhi syarat dan sudah bekerja mendekati sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya.Sedangkan berdasarkan hasil pengujian beta menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada 2 responden penyandang tunarungu dan 20 masyarakat umum/teman dengar yang pernah berkomunikasi dengan penyandang tunarungu dikabupaten bogor dengan perhitungan skala likert, diperoleh persentase untuk pertanyaan kepada tunarungu mendapat 70% dan pertanyaan kepada teman dengar didapat persentase 79,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun telah mendekati tujuan yang diinginkan.