Purwarupa Sistem Penyemprotan Pada Platform Pesawat Tanpa Awak Berbasis Quadcopter Untuk Mendorong Konsep Smart Disinfact

Salah satu permasalahan utama di Indonesia adalah tingginya angka penularan virus covid-19. Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Perlunya tindakan tindakan untuk penanganan dari dampak pandemi ini di dunia maupun khsusnya di Indonesia. Cairan yang disemprotkan adalah campuran antara virkon dan air dengan metode pengembunan. Senyawa ini diklaim mampu membunuh bakteri dan virus seperti virus corona. Penyemprotan ini dilakukan secara menyeluruh di lingkungan yg terdampak zona merah, penggunaan cairan disinfektan hingga tenaga kerja. Diharapkan dengan tindakan rekayasa Penyemprotan Disinfektan dan desinfeksi ruangan khususnya masjid Jogokariyan ini dapat sebagai upaya pencegahan Dan Penyebaran Virus, bakteri, kuman dan sejenisnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil pengujian penyemprotan disinfektan dari titik awal (initial Point) ke titik yang dituju (drop point) menggunakan mode remote, diperoleh nilai rata-rata selisih antara drop point dengan actual point adalah sebesar 44.45 cm jika dijadikan nilai persen sebesar 1,91 % relatif dengan jarak initial point ke drop point 23 meter. Kemudian hasil pengujian lama (durasi) penerbangan dengan mengubah-ubah volume air yang diberikan terhadap drone menunjukkan bahwa semakin banyak volume cairan disinfektan maka durasi penerbangan semakin berkurang dan hasil pengujian batas maksimum komunikasi wahana didapatkan jarak drone dengan telemetri yaitu sebesar 900 meter hal ini bisa disebabkan karena bangunan dan pohon atau objek lain yang menghalangi penerimaan sinyal yang diterima