Pembingkaian Berita Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembingkaian berita pemilihan gubernur Jawa Barat pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar tentang pemilihan gubernur Jawa Barat edisi 15 April 2018. Penelitian ini dbagi dalam empat struktur sub bab yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradiga konstruktivis. Analisis yang digunakan adalah framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan teknik purposive sampling, observasi, studi pustaka. Uji keabsahan data dengan triangulasi, member check. Hasil penelitian : 1) Struktur sintaksis pada Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat memiliki perbedaan penekanan dalam pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat edisi 15 Mei 2018. Pada Harian Pagi Tribun Jabar lebih ditekankan pada aksi teror yang terjadi di Jawa Barat tidak mengganggu penyelenggaraan Pilkada Jawa Barat. Pada Harian Umum Pikiran Rakyat lebih menekankan pada kericuhan yang terjadi selama debat kandidat berlangsung. Dalam pemberitaan Tribun Jabar cenderung menyanpaikan kesuksesan KPU Jawa Barat dalam menyelenggarakan debat kandidat putaran kedua ditengan kekhawatiran masyarakat atas kejadian teror di Jawa Barat. Sedangkan pemberitaan Pikiran Rakyat cenderung berfokus pada kericuhan yang terjadi saat debat berlangsung. 2) Struktur skrip pada Harian Pagi Tribun Jabar menonjolkan unsur why pada aksi teror yang terjadi di Jawa Barat, bahwa dijelaskan bahwa aksi teror di Jawa Barat tidak menganggu penyelenggaraan Pilkada Jawa Barat. Sama hal nya dengan Tribun Jabar, Pikiran Rakyat juga menekankan pada unsur why, namun pembahasannya berbeda, dipaparkan bahwa kericuhan terjadi dikarenakan pasangan nomor 2 menyinggung soal pemilihan presiden yang membuat suasan debat menjadi memanas. 3) Struktur tematik menunjukkan frame Harian Pagi Tribun Jabar ingin menggiring fokus pembaca pada aksi teror yang terjadi di Jawa Barat, serta menggiring pembaca untuk melupakan aksi kericuhan yang terjadi saat debat berlangsung. Sementara frame Harian Umum Pikiran Rakyat menjabarkan tentang kronologis kericuhan yang terjadi saat debat kandidat putaran kedua serta membahas mengenai suasana saat debat berlangsung, mulai dari pemaparan narasumber, kutipan, dan pernyataan yang terjadi dalam debat kandidat putaran kedua. Pemberitaannya pun ditulis secara netral dan mementingkan tentang informasi yang dibutuhkan pembaca. 4) Struktur retoris pada Tribun Jabar menekankan pada kata “tidak” dan kata “terganggu”. Dapat dipahami bahwa kata tersebut mewakili judul yang digunakan. Sedangkan penekanan kata yang terdapat pada Pikiran Rakyat adalah kata “kericuhan”, dan kata “tercoreng”. Kedua kata tersebut menggambarkan tentang adanya suatu kejadian saat debat kandidat putaran kedua berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jika dikaji tentang pembingkaian berita pemilihan gubernur Jawa Barat pada Harian Pagi Tribun Jabar berlandaskan pada rubrik yang ada yaitu pilkada damai 2018. Dalam penulisan berita yang disajikan menunjukan bahwa masyarakat tidak boleh terpengaruh atas aksi teror yang terjadi di Jawa Barat, melainkan perlu sama-sama mempersiapkan pemilihan gubernur Jawa Barat. Jika dilihat dari pembingkaian berita pada Harian Umum Pikiran Rakyat, dapat disimpulkan bahwa penulisan berita yang disajikan tegas. Tegas memiliki artian bahwa Pikiran Rakyat memaparkan beritanya sesuai dengan fakta di lapangan, kericuhan yang terjadi saat debat dituliskan secara rinci kronologisnya.