Identifikasi Perubahan Tutupan Lahan Kecamatan Tanjungpandan Dalam Mendukung Pariwisata Kabupaten Belitung

Kabupaten Belitung merupakan salah satu tujuan pariwisata berkembang pesat. Perkembangan Pariwisata di Kabupaten Belitung sangat didukung dengan ditetapkannya Kawasan Wisata Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal tersebut memicu peningkatan pembangunan dan mempengaruhi perubahan tutupan lahan, terutama di Kecamatan Tanjungpandan sebagai pusat kegiatan Kabupaten Belitung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Kecamatan Tanjungpandan dalam mendukung pariwisata Kabupaten Belitung yang dilihat berdasarkan perubahan tutupan lahan serta jenis dan sebaran ketersediaan fasilitas pendukung pariwisatanya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial. Hasil menunjukkan bahwa tutupan lahan di Kecamatan Tanjungpandan pada tahun 2014-2022 terjadi perubahan pada area bervegetasi, pertanian lahan kering, sawah, dan tanah kosong/gundul. Perubahan tersebut mempengaruhi jenis tutupan lahan yang ada, salah satunya permukiman dan tempat kegiatan dengan pertambahan seluas 661,22 Ha atau 31,63% dari seluruh tutupan lahan. Selain itu, fasilitas pendukung pariwisata juga mengalami peningkatan menjadi 132 unit dengan sebaran mengelompok (clustered). Jenis dan sebaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya menurut lokasi, kemudahan aksesbilitas dengan bandara dan pelabuhan, serta lokasi destinasi wisata yang ada. Adapun dalam mendukung pariwisata Kabupaten Belitung, Kecamatan Tanjungpandan mengalami perkembangan. Lokasi yang mengalami perkembangan pertambahan fasilitas pendukung pariwisata rata-rata berada di lokasi yang memang sebelumnya merupakan permukiman dan tempat kegiatan, sehingga perubahan tutupan lahannya tidak berkaitan langsung dengan lokasi pertambahan jumlah fasilitas pendukung pariwisata. Akan tetapi dari keseluruhan tersebut, terdapat 3 unit dari total 76 unit pertambahan fasilitas pendukung pariwisata berada di area perubahan tutupan lahan dari jenis lain menjadi permukiman dan tempat kegiatan yang tersebar di Desa Air Saga, Kelurahan Paal Satu, dan Desa Air Merbau