Analisis Pengendalian Kualitas Pada Produk Jersey Dengan Metode Six Sigma Di Cv. Vinus Company

Kualitas adalah penting bagi proses produksi. Dalam menjaga kualitas yang dihasilkan oleh suatu produk membutuhkan strategi yang menjamin kualitas agar tetap stabil. Pengendalian kualitas adalah proses rekayasa dan manajemen yang mengukur proses dalam kaitannya dengan kualitas produk yang diproduksi dan membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan yang ada untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan tidak memenuhi standar perusahaan. Anda dapat mengambil tindakan. Penelitian ini dilakukan di CV. Vinus Company, adapun objek yang dijadikan penelitian yaitu jersey yang merupakan suatu produk pakaian dan digunakan pada olahraga seperti sepakbola, futsal, dan voli. Berdasarkan data hasil produksi dari bulan Maret 2020 - Januari 2021 didapatkan kecacatan pada jersey yaitu terjadinya sebuah kesalahan ukuran sehingga mengakibatkan ukuran jersey yang diinginkan tidak sesuai, maka ini sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Terjadinya cacat motif sehingga hasil printing motif desain yang muncul di permukaan jersey terputus-putus sehingga ini sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan, terjadinya jahitan yang tidak rapi pada jersey mengakibatkan hasil jahitan terlepas atau tidak rapih sehingga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh sebuah perusahaan, untuk itu perusahaan harus mengontrol secara terus menerus agar dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan serta tetap konsisten dan mampu bersaing. Peneliti menggunakan metode six sigma dan diimplementasikan menggunakan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Metode yang digunakan termasuk Critical to control (CTQ) dan Pareto Diagram pada tahap Measure, fishbone Diagram pada tahap analyze dan 5W+1H pada tahap improve. Ada 3 jenis cacat kesalahan ukuran, cacat motif dan cacat jahutan tidak rapih yang terjadi di lantai produksi yang menyebabkan kualitas produk menurun. hasil penelitian ini mendapatkan nilai sigma sebesar 2.44 atau 74% Quality level..