Pola Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dan Anak Tiri Dalam Membentuk Kepribadian Anak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak tiri dalam membentuk kepribadian anak yang dilihat dari proses komunikasi dan hambatan komunikasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh informan kunci berjumlah empat orang dan satu orang informan pendukung. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa proses komunikasi antarpribadi yang terjadi antara orang tua dan anak tiri akan berjalan efektif ketika orang tua dan anak tiri dapat saling memahami. Hal tersebut sekaligus menjadi hambatan dalam komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak tiri yang diantaranya terdapat hambatan fisik, semantik dan psikologis yang dapat membentuk kepribadian anak melankolis dan plegmatis yang dapat berubah sesuai proses komunikasi yang dilakukan. Kesimpulan penelitian, pola komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak tiri dalam proses pembentukan kepribadian anak terdiri dari pola komunikasi permissive (membebaskan) dan pola komunikasi authoritarian (otoriter). Pola komunikasi tersebut yang kemudian membentuk kepribadian anak melankolis dan plegmatis
Saran peneliti, orang tua diharapkan untuk berkomunikasi lebih baik dengan anaknya, sehingga tidak ada tekanan yang dirasakan oleh anak dan pesan bisa tersampaikan dengan baik dan anak tidak merasakan tekanan.