Sistem Informasi Manajemen Inventori Obat Di Apotek Maruyung – Pangalengan

Apotek Maruyung menyediakan dan menjual berbagai produk obat-obatan. Terjadi beberapa permasalahan di apotek maruyung yaitu Apoteker kesulitan menentukan jenis dan jumlah obat yang harus disediakan karena proses penentuan jenis dan jumlah obat saat ini hanya menggunakan intuisi. Apoteker juga kesulitan menentukan titik pemesanan ke supplier yang tidak menentu karena proses pemesanan saat ini adalah saat obat habis sehingga jika obat yang dibutuhkan tidak tersedia maka konsumen harus menunggu minimal selama 2 hari. Adapun Staf Administrasi selaku pengelola penyimpanan kesulitan saat memonitoring kadaluarsa obat sehingga obat yang sudah lama berada di penyimpanan sering terabaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem manajemen inventori obat di apotek maruyung. Tujuan pembangunan sistem manajemen inventori ini adalah memudahkan apoteker menentukan jenis dan jumlah obat yang harus disediakan serta menentukan titik pemesanan ke supplier dan membantu staf administrasi memonitoring kadaluarsa obat. Analisis sistem informasi manajemen inventori yang digunakan adalah PDCA (Plan, Do, Check, Act). Metode peramalan yang digunakan untuk merencanakan persediaan adalah Naïve dan penentuan titik pemesanan ke supplier menggunakan metode Reorder Point dengan model proses pemrograman terstruktur. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem ini mampu membantu dalam menentukan jenis dan jumlah obat yang harus disediakan, menentukan titik pemesanan ke supplier dan memonitoring kadaluarsa obat.