Peningkatan Kualitas Benang Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Di Pt. Lawe Adyaprima Spinning Mills

Kualitas produk merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam memproduksi barang yang akan dipasarkan. Konsumen merasa puas jika produk yang dihasilkan bagus, sebaliknya jika produk yang dihasilkan berkualitas buruk akan membuat konsumen menjadi kecewa dan beralih ke produk pesaing yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan faktor yang menyebabkan cacat produk dan dapat meningkatkan kualitas produk. Dalam penelitian ini, metode Six Sigma digunakan dan diimplementasikan menggunakan pendekatan DMAIC. Metode yang digunakan termasuk CTQ dan Pareto Diagram pada tahap Measure, Fishbone Diagram pada tahap Analisis dan 5W + 1H pada tahap Meningkatkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai sigma yang diperoleh perusahaan adalah baik atau lebih dari 3 sigma. Nilai sigma yang diperoleh perusahaan harus dinaikkan lagi menjadi nilai sigma 6 sehingga perusahaan mendapat peningkatan laba. Produk yang diteliti adalah produk benang yang diproduksi di gedung kedua perusahaan. Ada 8 jenis cacat produk yang terjadi di lantai produksi yang menyebabkan kualitas produk menurun dan tidak cocok untuk dijual dan dapat merugikan perusahaan. Peneliti telah menyimpulkan bahwa cacat produk terjadi karena kurangnya perawatan mesin dan kesalahan dari operator saat memasang mesin, jika produk yang rusak dapat dikurangi perusahaan dapat memperoleh lebih banyak keuntungan.