“INDONESIAN CHILDREN : waiting their turn to appear at the seren taun traditional ceremony”

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Trisakti (USAKTI) bekerja sama dengan komunitas 22 ibu mengadakan pameran yang berjudul International Art Exhibition dengan tema Reinterpretation of Mooi Indie yang dilaksanakan pada hariJumat, 26 April 2019 bertempat di Gallery R Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta. Pameran ini
diikuti oleh para Dosen dari Fakultas Seni Rupa dan Desain di Indonesia, dan juga para perupa dari mancanegara, seperti dari Jepang, Israel,Spanyol, Potugas dan Bangladesh. Tema yang diangkat dalam pameran internasional adalah Mooi Indie. Istilah Mooi Indie digunakan untuk menggambarkan gaya dan tema dari seni kolonial Belanda pada tahun 1925-1938. Pada saat itu, biasanya pendekatan seni yang digunakan adalah
pendekatan naturalistik. Dalam bahasa Indonesia, mooi indie berarti Hindia elok, Hindia jelita, atau Hindia Molek. Tujuan kolonial Belanda mempopulerkan lukisan bertema mooi indie adalah ingin “merekam” keindahan alam Indonesia, untuk kemudian dipamerkan di negeri Belanda.
Dalam pameran ini, para perupa diminta untuk membuat karya dengan mereinterpretasikan isitilah mooi indie sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini, sesuai
dengan pengalaman masing-masing perupa. Pameran ini diikuti oleh 43 perupa dengan keunikan karya masing-masing sesuai interpretasi tentang mooi indie saat ini