Usulan Perbaikan Kualitas Komponen Rodding Derailleur Configuration Dengan Metode Six Sigma Di PT. Safta Ferti

Kualitas penting bagi proses produksi. Dalam menjaga kualitas yang dihasilkan oleh suatu produk membutuhkan strategi yang menjamin kualitas agar tetap stabil. Pengendalian kualitas merupakan suatu proses keteknikan dan manajemen, proses tersebut bisa diukur kualitasnya dari produk yang dihasilkan dan membandingkan spesifikasi atau persyaratan yang sudah ada. PT. Safta Ferti bergerak pada bidang manufaktur yang membuat produk seperti; pembuatan rodding derailleur configuration. Objek yang dijadikan penelitian adalah rodding derailleur configuration suatu produk yang digunakan untuk menggerakan jalur kereta. Dalam pembuatan produk rodding derailleur configuration didalamnya ada sembilan komponen yaitu Point lock detection elevated 60 cm, Pivot PL point lock detection configuration, M24 upper locking fork elevated 60cm base, M20 upper locking fork elevated 60 cm base, Joint fork elevated 60 cm base, Arm PL elevated 60cm base, M20 lower detection fork elevated 60cm base, M24 lower locking fork elevated 60 cm base dan Pin Attachment PL, yang dibuat sebelum di rakit menjadi satu.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis cacat dan penyebabnya sehingga dapat diusulkan perbaikan agar kualitas produk bisa meningkat . Produk Rodding Derailleur Configuration ada dua komponen yang mengalami kecacatan produk yaitu komponen M24 upper locking fork elevated 60cm base yang mengalami kecacatan bentuk dan komponen M24 lower locking fork elevated 60cm base mengalami cacat perbedaan ukuran , menyebabkan menurunnya kualitas produk. Peneliti menggunakan metode six sigma dan diimplementasikan menggunakan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Metode yang digunakan termasuk Critical to control (CTQ) dan Pareto Diagram pada tahap Measure, fishbone Diagram pada tahap analyze dan 5W+1H pada tahap improve. Ada 2 jenis cacat bentuk dan cacat perbedaan ukuran yang terjadi di lantai produksi yang menyebabkan kualitas produk menurun. hasil penelitian ini mendapatkan nilai sigma sebesar 2.33 atau 74% Quality level. Peneliti telah menyimpulkan bahwa faktor utama cacat komponen terjadi karena faktor manusia, mesin dan lingkungan. jika produk yang rusak dapat dikurangi perusahaan dapat memperoleh lebih banyak keuntungan.