Komunikasi Bencana Dalam Mitigasi Pra Bencana Sesar Lembang

Istilah komunikasi bencana belum menjadi konsep populer dalam ranah ilmu komunikasi maupun dalam bidang kebencanaan. Meski penelitian komunikasi bencana telah banyak dilakukan, namun di Indonesia sendiri kajian komunikasi terkait bencana baru banyak dilakukan ketika bencana tsunami Aceh tahun 2004.Secara umum komunikasi bencana mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Pentingnya komunikasi bencana dalam mitigasi kebencanaan sesar lembang terhadap masyarakat Desa Sunten Jaya berkaitan dengan bencana. Komunikasi bencana disini dapat berfungsi sebagai radar sosial yang memberi kepastian kepada pihak lain mengenai adanya bencana di suatu tempat.Fokus penelitian yang diletiti disini adalah bagaimana tindakan komunikasi yang dilakukan pada pra bencana sesar lembang. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dngan melakukan wawancara, Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tindakan komunikasi, pada prabencana dengan melakukan edukasi, sosialisasi, pemetaan daerah rawan bencana, pembuatan rambu-rambu rawan bencana serta simulasi dini.Kesimpulan penulis mendapatkan kesimpulan tindakan komunikasi pra bencana sesar lembang adalah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi yang baik serta pemetaan daerah rawan bencana, pembuatan rambu-rambu peringatan dini, tindakan komunikasi pra-bencana bagian yang sangat vital, karena dituntut keahlian dalam penyampaian pesan informasi yang sangat baik.Saran media telekomunikasi, alat-alat canggih untuk memprediksi sebuah bencana dibutuhkan. Pra-bencana harus dikomunikasi dengan baik kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap bencana yang akan terjadi. Penelitian ini terbatas pada kajian tindakan komunikasi saja semoga penelitan ini dapat menjadi acuan bagi penelitian lainnya tentang komunikasi bencana.