Pemaknaan Mitos “Kera Buyut Banjar” Bagi Masyarakat Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemaknaan Mitos “Kera Buyut Banjar” Bagi Masyarakat Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu. Untuk menjawab penelitian tersebut, maka ada 3 sub fokus yaitu nilai-nilai yang dipahami, diterapkan dan dipatuhi, motif dalam memaknai mitos “kera buyut banjar”, dan pengalaman masyarakat Desa Bulak pada saat melanggar. Penelitian ini menggunakan Metode Fenomenologi dengan pendekatan kualitatif, serta paradigma Kontruktivis. Dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 8 (delapan) informan, yang terdiri dari lima informan kunci dan tiga informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk studi pustaka yaitu, wawancara mendalam, wawancara tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, member check dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai mitos “kera buyut banjar” diterapkan dan ditaati oleh masyarakat Desa Bulak sebagai bentuk saling menghargai sesama mahluk hidup yang hidup di alam, motif masyarakat Desa Bulak dalam memaknai mitos tersebut yakni karena adanya sebuah kepercayaan yang berkembang terhadap kera kutukan serta tidak diperkenankan untuk mengambil kera. Pengalaman pada saat melanggar yang membuat masyarakat mendapatkan banyak pelajaran berharga bahwa hukum alam itu masih tetap ada dan berlaku. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa masyarakat menaati peraturan mitos “kera buyut banjar” sebagai peninggalan bersejarah yang harus dijaga, dengan adanya mitos tersebut menjadikan pedoman berperilaku bagi masyarakat. Penulis menyarankan agar masyarakat bertingkah laku sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga dan melestarikan keberadaan kera agar bisa dinikmati generasi yang akan datang.