Penerapan Teknologi Blockchain Pada Pembangunan Sistem Legalisasi Kerjasama Di Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Balai Penelitian Tanaman Sayuran telah melakukan berbagai macam kerjasama dengan perusahaan lain, salah satu bentuk kerjasamanya adalah untuk memperbanyak benih yang berasal dari benih varietas tertentu. Terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk bisa melakukan kerjasama perbanyakan benih tersebut. Bila seluruh tahapan sudah dilalui dan dinilai baik oleh pihak Balai Penelitian Tanaman Sayuran, maka dikeluarkanlah dokumen lisensi kerjasama. Namun, proses verifikasi dokumen dilakukan secara manual dengan mendatangi langsung Balitsa. Selain itu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran juga belum memiliki system yang dapat mengurangi pemalsuan dokumen lisensi kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah mitra atau masyarakat dalam melakukan proses verifikasi dan mengurangi terjadinya pemalsuan dokumen lisensi kerjasama. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode waterfall. Solusi yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teknologi Blockchain. Blockchain memiliki sifat immutable dimana data tidak dapat diubah dan transparan yang memungkinkan verifikasi mudah dilakukan siapa saja. Hasil penelitian menunjukan bahwa system yang dibangun mampu mempermudah proses verifikasi dan mengurangi terjadinya pemalsuan dokumen lisensi kerjasama. Proses verifikasi pada Blockchain dapat dilakukan sampai level etherscan menggunakan transaction hash atau block number.