Dampak Stigma Dari Rekaman Suara Hannah Baker Dalam TV Series 13 Reasons Why

Penelitian berjudul “Dampak Stigma dari Rekaman Suara Hannah Baker dalam Serial TV 13 Reasons Why” bertujuan untuk menganalisis fenomena stigma dan perbedaan dampaknya. Dalam rekaman yang Hannah Baker tinggalkan, dirinya mengklaim bahwa nama yang ia sebutkan merupakan alasan yang membuat dirinya memutuskan untuk mengakhiri hidup. Dari rekaman tersebut kemudian terbentuk stigma kepada setiap nama yang teridentifikasi melalui penjelasan Hannah. Meski sama-sama menerima imbas stigma dari rekaman Hannah, setiap nama merasakan dampak yang berbeda-beda. Selain menggunakan teori stigma dari Goffman (Goffman, 1963) penulis juga menggunakan teori modal sosial (social capital) dan perundungan untuk menganalisis perbedaan dampak stigma yang diterima oleh karakter yang berada dalam tiga kelompok sosial berbeda. Pertama, Justin Foley yang berada dalam kelompok dengan lingkaran sosial luas dan populer, Tyler Down yang tidak terlalu bersosialisasi dan hampir tidak memiliki teman dan terakhir, Clay Jensen yang tidak termasuk dalam kelompok mana pun. Teori modal sosial untuk memperlihatkan bahwa pada akhirnya, cara setiap karakter bersosialisasi akan mempengaruhi bagaimana stigma tersebut berdampak pada kehidupan mereka. Apabila mereka tidak memiliki modal sosial, maka akan mudah bagi mereka untuk menjadi target perundungan. Hannah tidak hanya menyebutkan nama yang menjadi alasannya bunuh diri, namun juga satu nama, yaitu Clay Jensen yang Hannah tekankan bahwa namanya ada agar cerita Hannah dapat tersampaikan. Cerita Hannah juga tersampaikan kepada penonton dengan Clay sebagai fokalisator. Namun, meski begitu rekaman tersebut tetap memberikan dampak pada diri Clay. Fenomena dan permasalahan yang muncul tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori analisis deskriptif. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pembaca dapat lebih memahami stigma dan dampaknya.