Identifikasi Pemanfaatan Lahan Berbasis Mitigasi Bencana Abrasi Di Kawasan Pesisir

Kabupaten Merauke saat ini mengalami peningkatan kebutuhan akan ruang yang semakin terdesak dan disertai dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, membuat terjadinya perubahan penggunaan lahan yang akan berpengaruh pada pola ruang. Permasalahan yang terjadi di wilayah pesisir Distrik Merauke saat ini yaitu abrasi pantai yang terjadi di sepanjang pantai kota yaitu pantai imbuti (lampu satu) dan pantai payum di Distrik Merauke, dan adanya perubahan fungsi lahan dari pantai pasir menjadi penambangan. Dalam pemanfaatan lahan wilayah pesisir di kembangkan sesuai dengan potensi bencana yang terjadi yang mengarahkan kawasan pesisir sebagai pantai kota yang ramah lingkungan dan bersih dari bencana abrasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan berbasis mitigasi bencana abrasi di kawasan pesisir. Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif, overlay peta, kebencanaan, dan analisis hierarchy process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh penggunaan lahan dengan zona lahan resapan air merupakan kawasan terbesar dengan luas 422,493418 ha atau 43,05%. Sedangkan pemanfaatan lahan diperoleh dengan zona mangrove merupakan kawasan yang terbesar dengan luas 198,383648 atau 98,30%. Sedangkan potensi bencana abrasi diperoleh dengan tinggi gelombang merupakan potensi terbesar dengan presentase 37,18%. Sedangkan mitigasi bencana abrasi diperoleh dengan penghijauan dengan menanam pohon di pinggir pantai dengan presentase 34,48%.