Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Beripat Beregong Di Belitung (Studi Deskriptif Tentang Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Beripat Beregong Di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Beripat Beregong di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Untuk menjawab tujuan penelitian ini, maka peneliti menetapkan sub fokus penelitian yaitu Makna Waktu, Ruang, Gerak dan Busana untuk menganalisa fokus penelitian ( Makna Komunikasi Non verbal ). Pendekatan penelitian ini menggunakan Kualitatif dengan metode Deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwan : 1 Makna Waktu tari beripat beregong dilaksanakan satu tahun sekali yaitu pada saat acara adat panen padi. Pelaksanaan dilaksanakan pada malam hari karena bisa memperkuat ilmu gaib yang dimiliki peserta. Lama waktu pertandingan sesuai dengan niatan penyelenggara acara. 2. Makna Ruang, dalam tari beripat beregong terdapat balai setinggi 6 meter sebagai panggung pemusik memainkan gong untuk memanggil warga agar menonton pertunjukan. Arena pertandingan berada diatas tanah dan hanya dikelilingi oleh pagar yang dibuat dari kayu, arena ini dibuat agar pemain beripat beregong tidak mengenai penonton saat bertanding. 3. Makna Gerak, dalam tari beripat beregong, terdapat gerakan ngigal, ngigal adalah gerakan tari mengikuti alunan musik, tarian tersebut adalah gerakan untuk mencari lawan. Kemudian gerakan Mengacungkan jempol ke atas saat ngigal menandakan tuan rumah menyetujui tantangan penantang, dan Melambaikan tangan ke atas saat ngigal menandakan tuan rumah menolak tantangan penantang. Setelah itu mereka Saling bersalaman sebagai tanda jadi dan keduanya sudah siap bertanding. 4. Makna Busana, dalam tari beripat beregong, para pemain beripat beregong tidak boleh menggunakan pakaian, hanya boleh menggunakan celana dan kain ikat kepala warna hitam, karena warna hitam menarik makhluk gaib yang ada disekitar arena. Kemudian Pemusik menggunakan baju seragam adat Belitung sebagai identitas masyarakat belitung dan beripat beregong hanya milik masyarakat Belitung.Kesimpulan penelitian Makna Komunikasi Non Verbal yang terdapat dalam tari beripat beregong adalah sebuah ajang untuk bersilaturahmi antar kampung dan juga sebagai ajang untuk membuktikan kejantanan seorang pria. Kejantanan tersebut dibuktikan dengan cara saling adu pukul menggunakan rotan.Saran bagi masyarakat diharapkan makna dan esensi dari Tari Beripat Beregong ini ditingkatkan dan tidak mengurangi unsur sakral didalamnya