Analisis Metode Ahp Dan Topsis Pada Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Sistem Informasi

Penilaian kinerja pegawai yang baik tidak terlihat dari hasil akhir saja, akan tetapi dimulai dari proses pegawai dimaksud dalam cara melaksanakan dan menuntaskan seluruh kewajibannya. Kinerja adalah hasil kerja atau hasil dari seluruh proses pegawai pada saat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. Penilaian kinerja adalah sistem yang terstruktur dan teratur untuk menentukan kriteria-kriteria yang meliputi nilai kerja individu maupun nilai pada unit kerja, sikap atau perilaku sehari-hari, tingkat kehadiran dan lain sebagainya. Permasalahan pada penentuan pegawai dengan kinerja baik di bank bjb adalah pengolahan data dalam melakukan dan menentukan pegawai terbaik masih berjalan lambat dikarenakan menggunakan sistem manual dan belum memiliki standar, serta proses penilaian dapat dikatakan tidak akurat dan transparan. Sehingga diperlukan sistem pendukung keputusan untuk meningkatkan kecepatan dalam pengolahan data yang dapat membantu para pengambil keputusan untuk membuat keputusan terkait penilaian kinerja pegawai. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan metode TOPSIS (Technique For Ordered Preference By Similarity To Ideal Solution). Hasil pengujian metode AHP dan TOPSIS dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian sistem dan pengujian manual perusahaan untuk memperoleh tingkat akurasi 80% dari 15 sampel data penilaian karyawan yang diuji. Untuk perbandingan pengujian manual perusahaan dengan metode AHP diperoleh tingkat akurasi 50%, sedangkan metode TOPSIS adalah 60%. Hasil akhir dari pembangunan sistem pendukung keputusan tersebut adalah perangkingan pegawai yang memiliki kinerja terbaik.