Pembangunan Aplikasi Smart Calories Serta Cara Pembakarannya Berbasis Android

Keseimbangan konsumsi makanan dapat menentukan kesehatan seseorang. Terlalu banyak mengonsumsi satu jenis makanan akan membuat tubuh kekurangan nutrisi lainnya, sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Dalam data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) selama kurun waktu lima tahun terakhir, penyandang obesitas dengan usia lebih dari 18 tahun terus mengalami peningakatan. Menurut WHO, obesitas menempati peringkat kelima penyebab kematian dengan angka 10,3%. Angka obesitas pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 21,8% atau naik 7% dari tahun 2013. Penyebab utama obesitas adalah karena adanya jumlah kalori berlebih yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga dari permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah media yang dapat membantu masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pembangunan perangkat lunaknya menggunakan SDLC waterfall. Analisis pemodelan yang digunakan adalah pemodelan berorientasi objek dengan menggunakan tools UML (Unified Modelling Language), sementara teknologi yang digunakan adalah kamera smartphone, serta beberapa API (Application Programming Interface) diantaranya Clarifai API, Nutritionix API dan Google Fit API. Berdasarkan implementasi dan pengujian dengan metode black box dan metode UAT (User Acceptance Test). Maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil wawancara kepada remaja berusia 18-25 tahun yang ingin menerapkan pola hidup sehat, 83 persen menyatakan aplikasi ini dapat mempermudah mereka memulai pola hidup sehat.