Produksi dan Re-Produksi Ruang Masjid Salman, Bandung.

Dewiyanti, Dhini and Martokusumo, Martokusumo and Budi, Budi (2014) Produksi dan Re-Produksi Ruang Masjid Salman, Bandung. In: Disajikan pada Prosiding Seri Seminar Nasional Arsitektur Merah-Putih. Ruang dan Tempat dalam Latar Indonesia. UKDW Yogyakarta. ISBN 978-979-25-2111-5

[img]
Preview
Text
19. Produksi dan Re-Produksi Ruang Masjid Salman, Bandung..pdf - Published Version

Download (14MB) | Preview
Official URL: https://elibrary.unikom.ac.id

Abstract

Ruang merupakan ekspresi tertinggi dari tindakan ber-arsitektur. Ruang juga berkoneksi dengan aktivitas dan tindakan yang terjadi di dalamnya. Sementara tempat merupakan ruang yang terkait oleh adanya hubungan manusia dengan fisik lingkungan, kegiatan individu dan kelompok, serta makna. Dalam hal ini, ciri-ciri fisik, aktivitas, dan makna dianggap sebagai tiga hal penting dalam konstruksi tempat. Tempat religius merupakan pengaturan fisik yang berkorelasi dengan kegiatan ritual yang bisa menanamkan nilai-nilai dasar manusia dan memperkaya jiwa manusia (Stokols, 1990). Artinya, tempat religius tidak hanya berkonotasi terhadap nilai keagamaan saja, tetapi juga nilai-nilai sosial sebagai aplikasi konsep keagamaan itu sendiri. Konsep mengenai ruang dan tempat banyak mendapatkan perhatian dan menjadi lokus dari arsitektur modern, yang dituding mengalami pengikisan dalam hal penggunaan, nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam ruang dan tempat tersebut. Masjid Salman, Bandung, hadir sebagai sebuah wadah bagi masyarakat muslim untuk memenuhi kewajiban beribadah. Masjid Salman hadir dengan bentuk arsitektur modern yang di jamannya, mendobrak tradisi bentuk masjid di Indonesia yang biasanya beratap tajug ataupun kubah. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna keseharian dari pengalaman lingkungan Masjid Salman yang hadir dalam konsep modern yang didapatkan dari deskripsi fenomenologis. Berpijak pada Tuan ( 1977) yang menjelaskan bahwa makna melekat pada tempat oleh manusia dalam kurun waktu tertentu untuk pengalaman pribadi. Penelitian ini juga setuju dengan Altman & Low (1992) bahwa makna dan nilai-nilai yang berhubungan dengan interaksi individu dengan tempat melalui pengaruh budaya dan sosial. Masjid Salman sebagai sebuah wadah, tentunya juga memiliki makna dan nilai terhadap tempatnya melalui sejarahnya. Melalui pengamatan dan pengungkapan fenomenologis terhadap sekelompok subjek yang memiliki kriteria: memiliki pengalaman langsung terhadap masjid Salman dan mampu berkomunikasi dengan baik, didapatkan sejumlah unit informasi yang pada akhirnya diinduksikan menjadi sebuah pengetahuan. Hasil pengungkapan menunjukkan bahwa Masjid Salman yang hadir dalam wajah arsitektur modern ternyata mampu menghasilkan makna bagi penggunanya, dan menghasilkan sejumlah produksi ruang dan melahirkan banyak konsep ruang yang menyiratkan gagasan utama ruang dalam arsitektur.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: ruang, tempat, Masjid Salman, modern, produksi citra ruang
Subjects: 700_THE ARTS; FINE & DECORATIVE ARTS > 720_Architecture.
N Fine Arts > NA Architecture
Depositing User: Mia Hayati Kosasih
Date Deposited: 02 Sep 2022 03:17
Last Modified: 05 Sep 2022 05:41
URI: http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/6485

Actions (login required)

View Item View Item