Sense of Place Dalam Konteks Antar Generasi Pengguna. Studi Kasus: Masjid Kampus Salman, Bandung

Dewiyanti, Dhini (2014) Sense of Place Dalam Konteks Antar Generasi Pengguna. Studi Kasus: Masjid Kampus Salman, Bandung. In: Prosiding Seminar Nasional. Manusia dan Ruang dalam Arsitektur dan Perencanaan. SERAP 3. UGM. Yogyakarta. UNSPECIFIED, UGM Yogyakarta. ISBN 978-979-98815-6-4

[img]
Preview
Text
5. Sense of Place Dalam Konteks Antar Generasi Pengguna. Studi Kasus Masjid Kampus Salman, Bandung.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
Official URL: https://elibrary.unikom.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena ramainya kegiatan di Masjid Salman, sebagai suatu hal yang cukup unik, mengingat kebanyakan masjid terlihat aktif hanya pada peristiwa solat wajib saja. Fenomena kegiatan yang didominasi kaum muda ini memberikan pencitraan bagi Masjid Salman sebagai simbol masjid anak muda perkotaan. Manusia mulai bisa memberikan nilai pada tempat yang satu dengan tempat yang lain, ketika tempat dan karya arsitektur memiliki perbedaan makna. Kemampuan untuk merasakan nilai dari sebuah tempat bisa muncul karena tempat tersebut memiliki sense of place. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan bagaimana sense of place terbangun oleh masyarakat pengguna Masjid Salman sehingga mampu tampil sebagai masjid yang aktif dengan berbagai kegiatan. Masjid Salman menjadi objek penelitian karena keberbedaannya dengan gaya masjid lainnya pada penghujung tahun 1970-an. Bentuknya yang mendobrak pemahaman bentuk masjid saat itu, menjadikannya sebagai masjid fenomenal yang mempelopori munculnya istilah “masjid kampus” di Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif terhadap sejumlah subjek yang memiliki kriteria kedekatan terhadap masjid minimal selama dua tahun, peneliti mengungkap adanya sense of place dari pengguna ruang yang dapat dibagi dalam empat generasi: (1) generasi 60-an, (2) generasi 70-an, (3) generasi 80/90-an, dan (4) generasi 2000-an. Hasil penelitian terhadap keempat generasi yang ada, menunjukkan adanya kategori pencetus keterikatan terhadap tempat yang dapat digolongkan pada lima kelompok: spiritual, ideologikal, naratif, komodifikasi, dan ketergantungan. Adanya sense of place yang muncul pada pengguna ruang, memicu kebetahan untuk mau beraktivitas di lingkungan masjid. Sense of place yang begitu kuat mampu membentuk terjalinnya sense of community. Adanya kesadaran diri, rasa saling berbagi, kebutuhan, kekaguman, kebersamaan, pemahaman ideologi, tujuan hidup dan nilai spiritualitas mampu mewujud dalam ruang nyata dan ruang abstrak dalam bentuk produksi ruang dan reproduksi ruang yang menandai Masjid Salman sebagai masjid yang produktif.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: sense of place, Masjid Salman, produksi ruang, reproduksi ruang, sense of community.
Subjects: 700_THE ARTS; FINE & DECORATIVE ARTS > 720_Architecture.
N Fine Arts > NA Architecture
Depositing User: Mia Hayati Kosasih
Date Deposited: 02 Sep 2022 01:56
Last Modified: 05 Sep 2022 05:45
URI: http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/6474

Actions (login required)

View Item View Item