Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pelayanan IGD Bagi Penderita Covid-19

Ramadhan, Ahmad Akbar (2021) Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pelayanan IGD Bagi Penderita Covid-19. Other thesis, Universitas Komputer Indonesia.

[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_cover.pdf - Published Version

Download (19kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_lembar pengesahan.pdf - Published Version

Download (384kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_surat publikasi.pdf - Published Version

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_lembar pernyataan.pdf - Published Version

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_kata pengantar.pdf - Published Version

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_daftar isi.pdf - Published Version

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_bab 1.pdf - Published Version

Download (539kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_bab 2.pdf - Published Version

Download (670kB) | Preview
[img] Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (260kB) | Request a copy
[img] Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (835kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_bab 5.pdf - Published Version

Download (133kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
UNIKOM_Ahmad Akbar Ramadhan_kontak penulis.pdf - Published Version

Download (406kB) | Preview
Official URL: https://elibrary.unikom.ac.id

Abstract

Penyakit COVID-19 sangatlah ramai diperbincangkan sejak kasus pertamanya terjadi pada akhir Desember tahun 2019 di Wuhan, Cina yang dispekulasikan sebagai produk dari manipulasi laboratorium. Salah satu alasannya adalah karena penyakit ini merupakan penyakit mematikan yang mudah dalam penularannya sehingga telah banyak memakan korban. Penyebab banyaknya orang yang tertular bahkan sampai meninggal adalah karena penyakit ini adalah penyakit baru, sehingga manusia belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus penyebabnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus corona atau COVID-19 yang tinggi dengan terus bertambahnya jumlah kasus tiap harinya. Terus meningkatnya kasus corona, sedangkan jumlah fasilitas di rumah sakit tidak bertambah menyebabkan kurangnya fasilitas di rumah sakit untuk melayani penderita COVID-19. Kurangnya fasilitas menyebabkan beberapa penderita COVID-19 tidak dapat terlayani yang mana jika penderita sudah termasuk tingkat yang parah dapat berakibat kepada kematian. Secara tidak langsung, kurangnya fasilitas untuk melayani penderita COVID-19 dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan masalah yang telah dijabarkan, penanganannya dapat dilakukan dengan bantuan alat bantu yang berupa sistem pendukung keputusan (SPK) untuk membantu pihak rumah sakit dalam menentukan penderita COVID-19 yang perlu diprioritaskan untuk mendapatkan pelayanan IGD. Dalam perancangannya, sistem pendukung keputusan memerlukan sebuah metode. Metode SPK yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan penentuan prioritas pelayanan IGD bagi penderita COVID-19 adalah metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) akan digunakan pada tahap pembobotan sedangkan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) akan digunakan dalam proses penentuan peringkat. Dari hasil kedua metode tersebut akan dirancang suatu sistem dimana dalam perancangan sistem terbagi menjadi dua aktivitas yaitu perancangan database dan perancangan aplikasi yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Ms. Access. Hasil yang diperoleh dari pembobotan dengan metode AHP adalah nilai prioritas dari masing-masing kriteria yaitu untuk kriteria gejala hampir mutlak dengan nilai sebesar 0.999, sedangkan kriteria komorbiditas nilai prioritasnya adalah 0.001, dan nilai prioritas kriteria usia adalah 0.000 yang menujukkan bahwa kriteria gejala merupakan kriteria yang paling penting untuk diprioritaskan. Semakin tinggi gejala penderita, semakin tinggi pula kemungkinannya untuk diprioritaskan mendapatkan pelayanan IGD. Selain itu diperoleh pula rasio konsistensi sebesar 0.097 yang mana artinya perbandingan berpasangan yang dilakukan adalah konsisten dan dapat dipercaya. Nilai prioritas yang diperoleh dari pembobotan dengan metode AHP kemudian diaplikasikan ke proses penentuan peringkat dengan metode TOPSIS dimana akan ditentukan rekomendasi apakah penderita COVID-19 butuh pelayanan IGD, butuh isolasi mandiri namun dengan monitoring oleh tenaga kesehatan, atau hanya butuh isolasi mandiri tanpa perlu monitoring dari tenaga kesehatan. Hasilnya menunjukkan bahwa bahwa terdapat terdapat 16 alternatif yang perlu diberikan pelayanan IGD yaitu alternatif P6, P9, P11, P18, P19, P22, P27, P31, P38, P39, P40, P44, P45 P49, P50 dan P51. Sedangkan yang dapat perlu isolasi mandiri dengan monitoring oleh tenaga kesehatan terdapat 23 alternatif yaitu P1, P2, P5, P7, P8, P15, P20, P21, P25, P26, P28, P29, P30, P33, P34, P35, P37, P41, P42, P43, P46, P48, dan P52. Sisanya yaitu 13 alternatif yang terdiri dari P3, P4, P10, P12, P13, P14, P16, P17, P23, P24, P32, P36, dan P47 dinyatakan hanya perlu isolasi mandiri tanpa harus dimonitor oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan pembobotan dan penentuan peringkat yang telah dilakukan dengan metode AHP-TOPSIS, kemudian data tersebut digunakan untuk pengembangan sistem. Dengan sebelumnya diperlukan perancangan sistem dengan bantuan alat-alat yang meliputi diagram konteks, data flow diagram, entity relationship diagram, dan use case diagram. Hingga akhirnya sistem berbasis desktop dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Ms. Access dengan harapan dapat digunakan untuk membantu rumah sakit dalam menentukan penderita COVID-19 yang perlu diprioritaskan untuk mendapatkan pelayanan IGD.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: AHP-TOPSIS, Pandemi, Sistem Pendukung Keputusa
Subjects: 600_TECHNOLOGY. > 650_Management & Auxiliary Services.
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions: S1_SKRIPSI > FTIK_Teknik Industri (03)
Depositing User: Mrs. Calis Maryani
Date Deposited: 10 Feb 2022 07:59
Last Modified: 10 Feb 2022 07:59
URI: http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5188

Actions (login required)

View Item View Item